PROFIL TERAPI ANTI PSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI PUSKESMAS LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO
Keywords:
Skizofrenia, Obat antipsikotik, profil terapiAbstract
Gangguan kesehatan jiwa adalah keadaan emosi, psikologis, dan sosial yang terpandang dari hubungan komunikasi antar dua orang yang tidak terpenuhi tindakan dan pertahanan yang baik, sesuatu yang dapat dipahami dalam diri yang baik dan keseimbangan emosi yang dalam. Skizofrenia adalah penyakit jiwa kompleks yang memiliki gejala psikosis seperti halusinasi, delusi, ucapan yang tidak teratur. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pasien skizofrenia dan gambaran penggunaan obat antipsikotik di Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo. Rancangan penelitian ini menggunakan studi deskriptif observasional dengan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik pasien. Skizofrenia dominan diderita oleh pasien laki-laki (16%) dan lebih banyak berada di rentang usia 26-45 tahun (56%). Obat antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah golongan tipikal sebanyak 75%. Pada obat Haloperidol 5 mg (3 x 1) menjadi yang terbanyak digunakan yakni 39%. Obat tambahan Triheksifeidil 2 mg (3 x 1) digunakan sebanyak 91%. Adapun jenis terapi yang paling banyak digunakan adalah terapi 3 kombinasi yakni Haloperidol + Klorpromazin + Triheksifenidil (25%).
Downloads
References
Maulana, I., S, S., Sriati, A., Sutini, T., Widianti, E., Rafiah, I., Hidayati, N. O., Hernawati, T., Yosep, I., H, H., Amira D.A, I., & Senjaya, S. 2019. Penyuluhan Kesehatan Jiwa untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Masalah Kesehatan Jiwa di Lingkungan Sekitarnya.
Marder, S. R., & Davis, M. 2017. Second Generation Antipsychotic. In B.J. Sadock, V.A. Sadock, & P. Ruiz (Eds.). In Compprehensive Textbook Of Psychiatry (11 th, pp. 8104–8142). Lippincott Williams & Wilkins.
WHO.2022. Schizophrenia. World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia.
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Laporan Nasional Riskesdas. https://protc.id/wpcontent/uploads/2021/07/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf
Li, R., Ma, X., Wang, G., Yang, J., & Wang, C. 2016. Why sex differences in schizophrenia? J Transl Neurosci (Beijing)., 1(1), 37–42.
Rahaya, A., & Cahaya, N. 2016. Studi Retrospektif Penggunaan Trihexyfenidil Pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap Yang Mendapat Terapi Antipskotik Di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal), 2(2), 124–131. https://doi.org/10.22487/j24428744.2016.v2.i2.5986
Julaeha, Ananda, V. D., & Pradana, Di. A. 2016. Gambaran Efek Samping Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Pada Bangsal Rawat Inap Di Rs. Grhasia Yogyakarta Description of Side Effects of Anti Psychotic Drug in Schizophrenia Patient in Grhasia Hospital. Farmasains, 3(1), 35–41.
Meilina, N. A., Cahaya, N., & Putra, A. M. P. 2022. Analisis Trend Peresepan Golongan Antipsikotika Tipikal dan Atipikal di Tiga Puskesmas di Kota Banjarmasin Periode 2019-2021. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 4(4), 393–400. https://doi.org/10.25026/jsk.v4i4.1269
Styawan, Y., Suprapti, S., & Utami, A. W. 2022. Pola Penggunaan Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Di Seluruh Puskesmas Kota Yogyakarta. INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal), 6(1), 10. https://doi.org/10.21927/inpharnmed.v6i1.2244
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Teti Sutriyati Tuloli, Multiani S. Latif, Tirta Chanisa Usuli
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.